WANIPEDES

Derajat dari Pusat, Kisah Kemenangan Baitu Rohim sebagai Kepala Desa Terpilih Kepundungan

Derajat dari Pusat
Baitu Rohim, Kepala Desa Terpilih Kepundungan (Foto Dokumentasi Ilham)
Baitu Rohim, pria bugar, sehat, paruh baya, berusia 49 tahun, asal Dusun Sumberjo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, yang telah terpilih meraih simpati warga masyarakat Desa Kepundungan, khususnya Dusun Sumberjo, dengan mengantongi suara terbanyak, kurang lebih 1460 pemilih, mengalahkan Minto (calon Kepala Desa nomer urut 02) Desa Kepundungan, yang hanya meraih suara 1233.

Dalam sesi wawancara dengan Forum Wartawan Independen Peduli Desa (Wanipedes), Baitu Rohim mengatakan kemenangannya itu adalah sebuah anugrah berupa derajat dari 'pusat' (Tuhan yang Maha Esa) untuk dirinya karena menurutnya tanpa campur tangan Tuhan maka tidak akan terjadi suatu hal yang tidak dimungkinkan seperti terpilihnya dia menjadi Kepala Desa Kepundungan seperti saat ini. Kamis, 26 Oktober 2023.

"Jika pangkat itu bisa dibeli, tapi derajat itu langsung dari pusat," cetus Baitu Rohim kepada jurnalis wanipedes.

Kenapa demikian? Apakah dengan isyarat ucapannya itu, Baitu sedang mengatakan bahwa terpilihnya dia sebagai Kepala Desa kali ini adalah semata-mata merupakan anugrah baginya, berupa derajat yang pantas untuk dipertanggung jawabkan? Semoga saja demikian!

Selanjutnya, pada kesempatan itu, Baitu juga menekankan bahwa nanti saat dirinya sudah dilantik menjadi Kepala Desa, akan meningkatkan program yang sudah terlaksana, meliputi program fisik dan juga non fisik. Dengan kata lain, berkesinambungan dengan program yang sudah berjalan selama ini, atau boleh diartikan sebagai penerus Kepala Desa sebelumnya yang sudah "hengkang" dari masa jabatan Kepala Desa (Marvila Sukmana), yang sudah memproklamirkan diri mengabdi sebagai calon Legislatif. Kita ucapkan selamat berjuang pada Bu Marvila.

"Program kita adalah meneruskan apa yang sudah ada, yaitu fisik atau jalan yang hampir 70 persen kita selesaikan nantinya," kata Baitu Rohim dengan tegas.

Baitu juga melirik apa yang belum terjamah selama ini pada Desa Kepundungan, yaitu berupa perhatian terhadap masalah alat-alat kebutuhan pemakaman, seperti keranda mayit. Ia menegaskan nantinya akan ada pelatihan mudin mayit minimal per dusun ada mudin mayit sehingga, akan ada pelayanan prima terkait orang meninggal, dan juga dengan hal ini bisa menekan tingkat kesulitan warga ketika dalam satu hari, misalnya ada orang meninggal sampai 5 atau lebih. Ini dimungkinkan amat efektif sekali.

Lalu, Baitu juga mengutarakan masalah Pendaftaran Tanah Sistimatis Lengkap (PTSL). Menurut raba'an Baitu, PTSL di desanya itu ada yang belum terselesaikan, mengingat hajat masyarakat Kepundungan sangat tinggi sekali tentang legalitas atas hak tanah yang mereka miliki.

"Mungkin PTSL di desa saya tinggal pemecahan atau seperti apa nantinya, kita juga harus selesaikan," katanya.

Kemudian, harapan Baitu kepada rival yang tidak terpilih, agar ada anjangsana dan anjangsini, atau saling bersilaturahmi, mengingat mereka juga adalah putra-putri terbaik yang dimiliki oleh masyarakat Kepundungan. (Ilham)

Post a Comment for "Derajat dari Pusat, Kisah Kemenangan Baitu Rohim sebagai Kepala Desa Terpilih Kepundungan"

Mediaku